Ketika wanita mengalami vaginitis, biasanya jika bukan karena mereka mengabaikannya, berarti adalah sembarangan melakukan pengobatan, ini dapat menyebabkan penyakit bertambah parah, dan juga dapat membahayakan kesehatan tubuh wanita. Apa saja kesalahpahaman yang sering dijumpai pada saat sedang melakukan pengobatan vaginitis?
Dokter ahli Klinik Apollo menjelaskan, tidak sedikit wanita yang suka menggunakan antibiotik yang tidak resmi. Wajib diketahui bahwa terlalu banyak menggunakan antibiotik dapat menyebabkan bakteri penyakit mengalami resistensi obat. Dengan begini ada kemungkinan merusak hubungan antara bakteri baik di vagina, sehingga menyebabkan bakteri penyakit berkembang biak dengan sangat kuat, serta masih dapat membuat masa pengobatan semakin panjang, dan akhirnya pengobatan akan berujung sia-sia, dan mempengaruhi kesehatan tubuh wanita.
Gejala sudah hilang langsung berhenti pengobatan. tidak sedikit wanita yang berpikir bahwa gejala penyakitnya sudah tidak tampak, sehingga memutuskan untuk berhenti di tengah pengobatan, dan saat penyakit tersebut muncul tinggal minum obat. Pengobatan yang terputus seperti ini, sering bisa membuat penyakit vaginitis kambuh berulang-ulang, lalu menambah bahaya pada tubuh, sehingga menyebabkan penyakit kambuh kembali, serta sembarangan menggunakan obat juga dapat menyebabkan resistensi obat, menambah kesulitan dalam pengobatan.
Menggunakan cairan pembersih vagina dalam jangka waktu yang panjang, meskipun kita mengetahui bahwa wajib memperhatikan kebersihan bagian intim wanita, tetapi ada banyak wanita yang terus mengganti cairan antiseptik untuk membersihkan bagian intim mereka, bahkan ada yang menggunakan air langsung membersihkan vagina saat sedang mandi. Maka, begini ada kemungkinan dapat merusak bagian dalam vagina, dan memperparah penyakit, serta mempengaruhi kesehatan.
Pasangan suami istri yang melakukan pengobatan bersama seperti anjuran dokter. Karena ada begitu banyak bentuk vagina, maka sering ditemukan trichomonas vaginitis, vaginitis jamur, ini semua dapat membuat suami istri saling menginfeksi. Sehingga, jika si wanita yang duluan terinfeksi penyakit ini, tetapi si pria tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan, maka ada kemungkinan akan menular lagi ke si wanita saat sedang melakukan hubungan seksual, dan mempengaruhi kesehatan.
Dokter ahli klinik Apollo menjelaskan, ada banyak wanita yang menggunakan cairan antiseptik untuk mengobati vaginitis. Tetapi sebenarnya, tidak mengetahui penyebabnya langsung sembarangan melakukan pengobatan, akan lebih sering memicu kesalahpahaman, dan juga akan membuat badan bertambah tidak nyaman, sekresi vagina juga akan bertambah, pembuangan jaringan epitel, iritasi vulva dan gejala lainnya.
|
|